Minggu, 26 Agustus 2012

Soal-Soal dan Pembahasan

1.Andi mengukur panjang meja 1,5 meter. Tentukan mana yangtermasuk besaran, nilai besaran dan satuanya?

Pembahasan :
Panjang meja 1, 5 meter
=> Panjang = besaran
=>1,5 meter = nilai besaran
=> meter = satuanya

2.Apa perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan?
Pembahasan :
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan lebih dahulu berdasarkan kesepatan Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok

3.Berikan contoh satuan baku dan satuan tak baku untuk besaran panjang!

Pembahasan :
Contoh satuan baku panjang diukur dengan satuan km, m, cm,
Contoh : Panjang diukur dengan satuan depa, hasta, jengkal

Soal-Soal dan Pembahasan

1.Sebutkan hasil pembacaan jangka sorong di bawah ini!



Kunci Jawaban :
4,76 cm

2.Berikan 7 contoh besaran pokok dan satuanya dengan tepat!
Kunci Jawaban :



3.Jika diketahui satuan gaya adalah Kg m/s2 maka gaya ini diturunkan dari besaran

Pembahasan :
Kita melihat satuanya kg = satuan besaran massa , m = satuan besaran panjang, dan s = satuan besaran waktu. Jadi Gaya diturunkan dari besaran masa, panjang dan waktu

Soal-Soal dan Pembahasan

1.Sebutkan hasil pembacaan skala mikrometer sekrup di bawah ini !



Kunci Jawaban :
6,71 mm

2.Sebutkan hasil pembacaan skala mikrometer sekrup di bawah ini !



Kunci Jawaban :
3,09 mm

3.Sebutkan hasil pembacaan skala jangka sorong di bawah ini !




Kunci Jawaban :
3,19 cm

Soal-Soal dan Pembahasan

1. Sebutkan pembacaan dari gambar di bawah ini !





Pembahasan :
Skala utama : 3,5 mm
Skala nonius : 0,12 mm
_____________________+
Pembacaan : 3,62 mm = 0,362 cm

2.Sebutkan hasil pembacaan jangka sorong di bawah ini!





Pembahasan :
Tentukan nilai skala utama :
Skala utama = 3,3 cm
(perhatikan angka 0 skala nonius terletak pada skala 3,3 skala utama)
Tentukan nilai skala nonius :
Skala nonius = 3 x 0,01 cm = 0,03 cm
(perhatikan garis yang skala nonius yg berhimpit dg garis skala utama terletak pada angka 3, dikalikan 0,01 sesuai dengan ketelitian jangka sorong)
Hasil pengukuran
= skala utama + skala nonius
= 3,3 cm + 0,03 cm
= 3,33 cm

3.Sebutkan hasil pembacaan mikrometer sekrup di bawah ini!





Kunci Jawaban:
4,96 mm

Soal-Soal dan Pembahasan

1. Tentukanlah kegunaan alat ukur di bawah ini!
a.Neraca pegas
b.Mickrometer sekrup
c.Jangka sorong

Pembahasan:
a.Neraca pegas digunakan untuk mengukur massa tetapi juga digunakan untuk mengukur berat
b.Mikrometer sekrup untuk mengukur kertas tipis misalanya ketabalan uang kertas, diameter ukuran kecil
d.Jangka Sorong untuk mengukur kedalam sbuah benda, mengukur panjang benda mengukur diameter bola


2. Sebutkan hasil pembacaan dari gambar di bawah ini!





Pembahasan :
Skala utama : 2,2 cm
Skala nonius : 0,01 cm
_____________________+
Pembacaan : 2,21 cm


3. Sebutkan hasil pengukuran dari gambar di bawah ini!



Pembahasan :
Hasil pengukuran
2,8 cm

Alat Ukur Suhu

Secara kualitatif, kata suhu dapat kita artikan sebagai sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan alat ukur suhu yang dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alcohol, atau untuk mengukur suatu kelembaban data dapat menggunakan temperature tester yaitu temperature data loggers.



Suhu menunjukkan tingkat kelembaban dan keringnya suatu ruangan atau panasnya suatu benda. Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Microlite atau alat uji pengukur suhu digunakan untuk mengukur dan melogger kondisi lingkungan seperti temperatur (suhu) dan biasanya di pakai untuk kepentingan pemantauan temperatur dan kelembaban ruang dalam suatu proses industri.
Alat pengukur suhu adalah termometer. Termometer diklasifikasikan menjadi :
Termometer bulb (air raksa atau alkohol) dengan ciri khasnya sebagai berikut:
a.Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan, dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat pemuaian cairan.
b.Berdasar pada prinsip suatu cairan, volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang diisikan terkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
c.Ada nomor disepanjang tube gelas yang menjadi tanda besaran temperatur
d.Termometer bulb tidak memerlukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia, konduktivitas panas rendah. Akan tetapi termometer bulb mudah pecah
e.Dalam penggunaannya, bulb harus dilindungi terhadap benturan dan menghindari pengukuran yang melebihi skala termometer.

Sumber kesalahan termometer bulb:
1.time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler
2.thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
3.cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
4.kesalahan pembacaan
5.kesalahan pencelupan




Termometer spring Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut dan pointer bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital.Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap benturan/gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.




Termometer elektronik
Ada dua jenis yang digunakan di industri, yakni thermocouple dan resistance thermometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk 174 platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/°C juga tersedia.

Alat Ukur Waktu

Setiap kita melakukan kegiatan-kegiatan, kita pasti menggunakan batasan waktu. Kita bisa menentukan batasan waktu dengan bantuan alat pengukur waktu. Apa saja alat pengukur waktu itu?
1. Stopwatch
Stowatch memiliki ketelitian 0,1 detik karena setiap skala pada stopwatch dibagi menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya digunakan untuk pengukuran waktu dalam kegiatan olahraga atau dalam praktik penelitian.











Ada 2 macam stopwatch, yaitu stopwatch manual dan stopwatch digital.
Hasil pembacaan stop watch digital dapat langsung terbaca nilainya. Untuk stop watch yang menggunakan jarum, maka pembacanya sesuai dengan penunjukkan jarum.












2.Arloji
Arloji memiliki ketelitian 1 detik.














3.Penunjuk waktu elektronik
Mencapai ketelitian 1/1000 detik.






4.Jam Atom Cesium
Dibuat dengan ketelitian 1 detik tiap 3.000 tahun, artinya kesalahan pengukuran jam ini kira-kira satu detik dalam kurun waktu 3.000 tahun.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Alat Ukur Massa

Contoh alat ukur massa adalah neraca. Massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Seorang astronot ketika berada di Bulan beratnya berkurang dibandingkan ketika berada di Bumi, karena percepatan gravitasi Bulan lebih kecil dibandingkan percepatan gravitasi Bumi, tetapi massanya tetap sama dengan di Bumi. Bila satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg), satuan SI untuk berat adalah newton (N). Massa diukur dengan neraca lengan, berat diukur dengan neraca pegas, sebagaimana terlihat pada Gambar 1.7. Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang, sudah banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih teliti, yaitu neraca elektronik. Selain kilogram (kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuansatuan lain, misalnya: gram (g), miligram (mg), dan ons untuk massamassa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw) untuk massa yang besar.
1 ton = 10 kwintal = 1.000 kg
1 kg = 1.000 g = 10 ons

Ada beberapa macam neraca yaitu :
a.Neraca Analitis Dua Lengan





















Neraca ini biasanya digunakan untuk mengukur massa emas dan kristal dengan ketelitian 0,1 gram
b.Neraca Ohauss






















Neraca ini biasa digunakan di laboratorium.Neraca ini mempunyai batas ukur 311 gram dengan ketelitian 0,1 gram.
c.Neraca Lengan Gantung






















d.Neraca Jarum berskala
























e.Neraca Pegas/ Dinamometer













f.Neraca Digital

Alat Ukur Panjang-MIKROMETER SEKRUP

Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang.
Skala utama micrometer sekrup pada selubung kecil dan skala nonius pada selubung luar yang berputar maju dan mundur. 1 putaran lengkap skala utama maju/mundur 0,5 mm karena selubung luar terdiri 50 skala maka 1 skala selubung luar = 0,5 mm/50 = 0,01 mm sebagai skala terkecilnya.
Jadi ketelitian atau ketidakpastian micrometer sekrup adalah ( ½ x 0,01 mm ) = 0,005 mm atau 0,0005 cm.
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup:
a.Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
b.Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang.
c.Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.
d.Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'.


















Skala pada mikrometer sekrup ada 2 jenis yaitu :
- Skala Utama, terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai
tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
-Skala Putar
Terdiri dari skala 1 sampai 50















Cara Pembacaan Skala Mikrometer Sekrup:

Alat Ukur Panjang-JANGKA SORONG

Jangka sorong merupakan satu dari beberapa alat ukur panjang.Jangka sorong biasanya digunakan untuk mengetahui panjang bagian luar maupun bagian benda dengan sangat akurat / teliti.Jangka sorong mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm.
Ada 2 macam jangka sorong yaitu :
a.Jangka sorong digital











b.Jangka sorong manual























Jangka sorong terdiri atas dua rahang, yang pertama adalah rahang tetap yang tertera skala utama dimana 10 skala utama panjangnya 1 cm. Kedua rahang geser dimana skala nonius berada. 10 skala nonius panjangnya 0,9 cm sehingga beda panjang skala utama dan nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.












Cara pembacaaan skala pada jangka sorong :













Hasil pembacaan = 4,74 cm atau 47,4 mm





Kegunaan Jangka Sorong :
a.untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
b.untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur
c.untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Alat Ukur Panjang- MISTAR

Pengukuran panjang suatu benda bisa menggunakan banyak alat, salah satunya mistar. Tentu kita sudah mengenal mistar karena mistar merupakan alat yang kita gunakan sehari hari terutama di sekolah. Ada berbagai macam mistar sesuai dengan skalanya.Mistar yang skala terkecilnya 1 mm disebut Mistar berskala mm. Mistar yang skala terkecilnya 1 cm disebut Mistar berskala cm.Mistar yang biasa kita gunakan adalah mistar berskala mm.
Pada mistar 30 cm terdapat dua gores/strip pendek berdekatan yang merupakan skala terkecil dengan jarak 1mm atau 0,1 cm. Ketelitian mistar tersebut adalah setengah dari skala terkecilnya. Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah (½ x 1 mm ) = 0,5 mm atau 0,05 cm. Mistar biasa digunakan untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak lurus dengan obyek dan mistar.
Cara mengukur dengan mistar :
1.Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar
2.Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada diangka nol

3.Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda(bukan di ujung titik nol mistar)

Pengukuran & Alat Ukur Besaran Fisika

Pengukuran sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.
Alat Ukur Besaran Fisika
*Alat Ukur Besaran Pokok
a. Panjang : Mistar, Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup
b. Massa : Neraca
c. Waktu : Stopwatch, Arloji
d. Kuat Arus Listrik : Amperemeter
e. Jumlah Zat : Pengukuran Tak Langsung
f. Intensitas Cahaya : Lightmeter













*Alat Ukur Besaran Turunan
a. Speedometer : mengukur kelajuan
b. Dinamometer : mengukur besarnya gaya.
c. Higrometer : mengukur kelembaban udara.
d. Ohm meter : mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
e. Volt meter : mengukur tegangan listrik.
f. AVOmeter : mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik
g. Barometer : mengukur tekanan udara luar.
h. Hidrometer : mengukur berat jenis larutan.
i. Manometer : mengukur tekanan udara tertutup.
j. Kalorimeter : mengukur besarnya kalor jenis zat.

Satuan Internasional

Kita tentu sudah mengetahui arti dari besaran.Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Sekarang, apa itu satuan? Sedangkan satuan adalah ukuran dari suatu besaran. Misalnya, panjang meja itu 5 meter.Maka 5 meter menyatakan angka besaran yang diukur, dan dinyatakan m.
Satuan baku atau yang disebut satuan internasional adalah satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum (internasional) karena pengukuran dengan satuan baku dapat dinyatakan dengan jelas dan dapat dipakai untuk memeriksa ketepatan suatu instrumen.











Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum atau secara ilmiah, karena pengukuran ini tidak dapat dinyatakan dengan jelas atau tidak dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan suatu instrumen.

Besaran

Apa itu besaran? Apakah warna termasuk besaran? Apakah waktu termasuk besaran? Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan.Jadi warna tidak termasuk besaran karena tidak dapat dinyatakan dalam angka sedangkan waktu termasuk besaran karena bisa dinyatakan dalam angka. Besaran dibagi lagi menjadi 2 yaitu Besaran pokok dan Besaran turunan.
*Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Terdapat 7 besaran pokok dalam SI (Satuan Internasional) yaitu:










*Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok

Jumat, 24 Agustus 2012

Pengukuran

Sebelum mulai mengetahui contoh contoh pengukuran, kita harus mengetahui apa itu pengukuran terlebih dahulu. Apa itu pengukuran? Banyak hal hal yang berkaitan dengan pengukuran. Bagaimana penjahit bisa menjahitkan pakaian dengan ukuran yang tepat, Bagaimana kita menggambar segitiga dengan ukuran yang sesuai dengan guru, Bagaimana kita mengukur meja dengan penggaris. Itu semua merupakan contoh contoh hal hal yang berkaitan dengan pengukuran dalam kehidupan kita sehari hari. Hal apa yang bisa kita simpulkan dari contoh contoh di atas? Dari contoh contoh di atas, bisa kita simpulkan bahwa Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan. Jadi dalam pengukuran kita membutuhkan sebuah patokan yang tepat. Setiap kita mengukur sesuatu, kita pasti akan berhubungan dengan besaran dan satuan. Apa itu besaran dan satuan?